Era Industri 5.0: Pemda Pohuwato Miskin Inisiatif dan Komunikasi Terbatas

Pohuwato – Tragedi demi tragedi di Kabupaten Pohuwato menciptakan luka terbuka yang belum sembuh. Dari masalah forex hingga tingkat kemiskinan yang terus melanda, informasi terbatas membuat keberhasilan program pemerintah tidak tersosialisasikan. Muladi menekankan perlunya transparansi dan efektivitas informasi terkait upaya penanganan isu ekonomi.

“Apapun yang dilakukan pemda pohuwato, tanpa disosialisasikan dengan cara yang benar tidak menjawab keresahan masyarakat,” ucapnya.

Beberapa poin kritis yang diajukan Muladi melibatkan minat baca masyarakat yang rendah, strategi komunikasi yang perlu dikoreksi, serta kurangnya pemanfaatan bonus demografi. Kabupaten Pohuwato perlu mengubah strategi komunikasi untuk mencapai seluruh penjuru daerah dan memanfaatkan peluang bonus demografi dengan lebih baik.

“Bonus demografi, lebih cenderung melek teknologi atau masif menggunakan smartphone era 5.0 harus benar benar dimanfaatkan agar momentumnya dapat dan masyarakat tidak tersesat dengan informasi liar,” jelas Muladi.

Tantangan Pemerintah Daerah juga mencakup kehilangan arah dalam era Industri Kreatif 5.0. Dinas Kominfo Pohuwato terlihat tertinggal tanpa platform populer seperti Instagram dan TikTok.

“Tanpa adaptasi ke media sosial yang lebih dinamis, pemda Pohuwato berisiko kehilangan momentum untuk mendapatkan manfaat dari perkembangan industri kreatif 5.0, terutama dalam mendukung pembangunan ekonomi” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *