Jakarta – Cemara Institute memberikan apresiasi kepada Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Komjen Pol. Suyudi Ario Seto atas keberhasilan menangkap jaringan bandar narkotika besar berskala internasional. Langkah ini dinilai sebagai bukti konkret kehadiran negara dalam menyelamatkan generasi muda dari ancaman narkoba.
Keberhasilan tersebut ditandai dengan ditangkapnya gembong narkoba, Dewi Astutik alias PA, di Sihanoukville, Kamboja. Buronan Interpol tersebut merupakan aktor utama dalam kasus penyelundupan 2 ton sabu-sabu dengan nilai mencapai Rp 5 triliun.
Direktur Cemara Institute, Rizqi Fathul Hakim menilai peran aktif dan kepemimpinan Komjen Suyudi dalam operasi ini membuktikan keseriusan negara melindungi masyarakat. “Operasi internasional ini menunjukkan soliditas aparat dalam menjalankan program ‘War on Drugs For Humanity’,” ujar Rizqi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (3/12/2025).
Pada Selasa (2/12/2025), Kepala BNN RI mengungkap dampak strategis penangkapan ini. “Penangkapan 2 ton sabu tersebut berhasil menyelamatkan sekitar 8 juta jiwa dari ancaman bahaya narkotika,” tegas Suyudi. Operasi ini merupakan hasil kolaborasi kuat BNN dengan kepolisian internasional, bea cukai, dan intelijen TNI.
Lebih jauh, Rizqi menyatakan bahwa keberhasilan BNN mengirim pesan moral yang jelas kepada publik. “Langkah tegas ini menegaskan bahwa menyelamatkan nyawa warga dan melindungi masa depan bangsa adalah prioritas utama,” paparnya.
Ia juga menekankan bahwa peredaran narkoba telah menjadi ancaman nyata bagi ketahanan nasional. “Narkoba tidak hanya merusak moral individu, tetapi juga menghancurkan generasi dan menggerogoti fondasi bangsa,” tegas Rizqi.
Rizqi menilai pencapaian ini menunjukkan kapabilitas Indonesia dalam memburu pelaku kejahatan transnasional, meski bersembunyi di luar negeri. “BNN menunjukkan komitmen kuat memutus mata rantai peredaran narkoba dari hulu ke hilir, sekaligus merealisasikan program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN),” jelasnya.
Rizqi juga menyoroti keselarasan operasi ini dengan agenda nasional. “War on Drugs For Humanity sejalan dengan Asta Cita Presiden RI, khususnya dalam reformasi hukum dan penguatan ketahanan bangsa,” pungkasnya.
Ia berharap momentum penangkapan Dewi Astutik dapat dimanfaatkan untuk memperkuat kerja sama internasional serta meningkatkan kapasitas intelijen dan penindakan. “Kita harus memastikan tidak ada ruang aman bagi sindikat narkoba untuk beroperasi,” seru Rizqi.
Rizqi menekankan pentingnya penindakan yang komprehensif. “Penindakan harus menyasar seluruh rantai, terutama para bandar besar. Inilah wujud nyata negara hadir melindungi rakyatnya,” tutup Rizqi.












