INSPIRA Nilai Kepemimpinan Komjen Suyudi Reformasi Kebijakan Penanggulangan Narkoba yang Lebih Humanis

Jakarta – Pengurus Besar Inisiator Perjuangan Ide Rakyat (PB INSPIRA) memberikan apresiasi kepada Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol. Suyudi Ario Seto atas komitmen dan langkah tegasnya dalam memimpin perang melawan narkoba yang berlandaskan nilai kemanusiaan. Komitmen ini dinilai sebagai fondasi penting dalam menyelamatkan generasi bangsa.

Ketua Umum PB INSPIRA, Rizqi Fathul Hakim menyatakan bahwa langkah strategis yang diambil Komjen Suyudi patut mendapat dukungan. “Langkah tegas Komjen Suyudi dalam memerangi narkoba dengan pendekatan yang manusiawi patut diapresiasi. Ini merupakan terobosan pemikiran yang segar dan progresif dalam kebijakan penanggulangan narkoba di Indonesia,” tegas Rizqi dalam pernyataannya, Jumat (24/10/2025).

Komitmen ini pertama kali disampaikan Suyudi dalam konferensi pers pengungkapan kasus narkoba di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (22/10/2025). Saat itu, ia menegaskan semangat baru BNN di bawah kepemimpinannya, yaitu ‘War Drugs for Humanity’. “Sebagai Kepala BNN yang pertama kami akan mengembalikan eksistensi dan marwah BNN sesuai tupoksi dalam semangat kami ‘War Drugs for Humanity’,” ujar Suyudi.

Mantan Kapolda Banten itu juga menekankan bahwa perang terhadap narkoba merupakan pelaksanaan dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya poin ketujuh tentang reformasi hukum dan ketahanan bangsa. Ia menegaskan bahwa pemberantasan narkoba adalah syarat mutlak untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan melindungi bonus demografi Indonesia.

Pendekatan humanis menjadi ciri khas kebijakan Suyudi. Ia secara tegas menyatakan bahwa narkoba harus dipandang sebagai isu kemanusiaan, bukan semata-mata masalah kriminal. “Narkoba dipandang sebagai isu kemanusiaan bukan hanya sekadar kriminalitas. Pengguna narkoba adalah korban yang harus disembuhkan melalui rehabilitasi, bukan penjara,” beber jenderal bintang tiga itu.

Merespons hal ini, Rizqi Fathul Hakim menambahkan bahwa perubahan paradigma ini sangat dibutuhkan. “Pendekatan yang memandang pengguna sebagai korban yang perlu direhabilitasi adalah bentuk perlindungan negara yang sesungguhnya. Ini sejalan dengan semangat keadilan restoratif yang selama ini diperjuangkan,” jelasnya.

Strategi pemberantasan yang diusung Suyudi bersifat komprehensif, menggabungkan penindakan dan pencegahan. Di satu sisi, BNN akan berupaya keras menekan rantai pasok narkoba. Upaya mengurangi permintaan (demand) melalui pendekatan preemtif dan edukatif akan diperkuat, termasuk optimalisasi Tim Asesmen Terpadu (TAT) dan penguatan program berbasis komunitas.

Data pengungkapan kasus sepanjang Januari-Oktober 2025, dengan 38.934 kasus dan 51.763 tersangka, menunjukkan betapa gencarnya peredaran gelap narkoba. Menyikapi hal ini, Rizqi Fathul Hakim menegaskan pentingnya konsistensi. “Kami mendorong BNN di bawah kepemimpinan Komjen Suyudi untuk terus konsisten menjalankan strategi pemberantasan. Kami yakin Komjen Suyudi mampu melindungi generasi muda indonesia bersih dari narkoba” pungkasnya.

Suyudi juga memastikan modernisasi dan digitalisasi akan dilakukan untuk mendukung kinerja BNN, termasuk modernisasi laboratorium dan digitalisasi manajemen data narkotika. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat proses investigasi dan memperkuat basis data untuk kebijakan yang lebih tepat sasaran.

Dengan komitmen yang kuat dan pendekatan yang humanis ini, perang terhadap narkoba diharapkan tidak hanya menciptakan rasa aman, tetapi juga memulihkan masa depan para korban penyalahgunaan narkoba. Sinergi antara penegakan hukum yang tegas dan perlindungan sosial yang menyeluruh menjadi kunci kesuksesan.

PB INSPIRA berharap langkah Kepala BNN Suyudi ini dapat berkelanjutan dan mendapatkan dukungan dari seluruh elemen masyarakat. Komitmen untuk memerangi narkoba demi kemanusiaan dinilai sebagai investasi vital bagi masa depan bangsa dan ketahanan negara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *