Jakarta – Pengurus Besar Inisiator Perjuangan Ide Rakyat (PB INSPIRA) memberikan apresiasi kepada Kepala BNN RI, Komjen Pol. Suyudi Ario Seto atas komitmennya memburu bandar utama penyuplai narkoba di kawasan rawan Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Langkah progresif ini dinilai sebagai terobosan penting dalam memutus mata rantai peredaran gelap narkotika.
Ketua Umum PB INSPIRA, Rizqi Fathul Hakim menyatakan bahwa operasi tersebut merefleksikan komitmen nyata institusi penegak hukum. “Operasi buru bandar narkoba di Kampung Bahari ini merupakan bentuk komitmen nyata BNN bersama Polri dalam memberantas peredaran narkoba hingga ke akar-akarnya. Kami melihat ini sebagai langkah strategis,” tegas Rizqi dalam pernyataannya, Kamis (6/11/2025).
Operasi penggerebekan besar-besaran yang digelar pada Rabu (5/11/2025) lalu memang berhasil meringkus puluhan tersangka dan menyita barang bukti dalam jumlah signifikan. Direktur Penindakan dan Pengejaran BNN, Brigjen Pol. Roy Hadi, mengonfirmasi bahwa 160 personel gabungan dikerahkan dalam penindakan di dua titik berbeda di Kampung Bahari.
“Penindakan terhadap beberapa titik yang disinyalir ada di daerah rawan narkoba. Nah, titik sekarang ini adalah Kampung Bahari, ada dua titik yang kami lakukan penindakan,” jelas Brigjen Roy. Operasi ini dilakukan atas perintah langsung Kepala BNN Komjen Pol. Suyudi Ario Seto dan Kabareskrim Polri Komjen Pol. Syahardiantono.
Hasil dari operasi tersebut cukup menggembirakan. Sebanyak 18 orang berhasil diamankan, dengan rincian satu orang ditangkap di sebuah gubuk di area rel kereta api dan 17 lainnya di sebuah rumah kos. Barang bukti yang berhasil diamankan antara lain 120 gram sabu, 38,84 gram ganja, 52 butir pil ekstasi, puluhan alat hisap (bong), timbangan digital, hingga uang tunai senilai lebih dari Rp7 juta.
Meski telah berhasil meringkus para pengedar tingkat bawah, BNN menyatakan bahwa misi utama belum selesai. “Kami mendukung BNN RI untuk tidak berhenti pada penangkapan pengguna dan pengedar kecil. Target utama harus pada bandar dan penyuplai utama yang menjadi otak peredaran,” tambah Rizqi Fathul Hakim, menekankan pentingnya eskalsi operasi.
Brigjen Pol. Roy Hadi pun membenarkan bahwa pihaknya masih aktif memburu para bandar yang menjadi target utama. “Ya, kita masih kejar semua yang terkait dengan jaringan, khususnya di Kampung Bahari, kita akan kejar,” ujar Roy kepada wartawan, Kamis (6/11/2025).
Proses pengembangan kasus masih terus dilakukan secara intensif oleh tim penyidik. Roy menjelaskan bahwa pemeriksaan terhadap para tersangka yang ditangkap masih berlangsung untuk mengungkap jaringan yang lebih luas dan mengidentifikasi para aktor intelektual di balik peredaran narkoba di kawasan tersebut.
Rizqi Fathul Hakim juga menambahkan apresiasi atas kolaborasi yang terbangun antara BNN dan Polri. “Sinergi yang solid antara BNN dan Polri dalam operasi ini patut diacungi jempol. Kolaborasi semacam inilah yang efektif menekan laju peredaran narkoba,” pungkasnya.
Dengan komitmen untuk mengejar target yang lebih besar, operasi di Kampung Bahari diharapkan tidak hanya berhenti pada tahap penangkapan, tetapi mampu mengungkap dan menciduk seluruh jaringan kriminal narkotika yang menggerogoti masyarakat.










