Tegaskan Polri Sebagai Garda Terdepan, INSPIRA Puji Kapolri Terbitkan 8 Komando Tanggap Bencana

Depok – Pengurus Besar Inisiator Perjuangan Ide Rakyat (PB INSPIRA) memberikan apresiasi kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo atas penyampaian delapan arahan penting dalam menghadapi potensi bencana di Indonesia. Arahan strategis ini disampaikan Kapolri dalam Apel Kesiapan Tanggap Darurat Bencana yang digelar di Mako Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, pada Rabu (5/11/2025).

Ketua Umum PB INSPIRA, Rizqi Fathul Hakim, menyatakan bahwa langkah proaktif yang diambil oleh pimpinan tertinggi Polri ini patut mendapat dukungan. “INSPIRA melihat komitmen Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam memperkuat mitigasi bencana sebagai suatu langkah yang sangat visioner dan patut diapresiasi. Ini menunjukkan keseriusan institusi Polri dalam melindungi keselamatan rakyat dari ancaman bencana,” ujar Rizqi kepada media, Rabu (5/11/2025).

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menekankan bahwa seluruh jajaran Polri harus siap menjadi garda terdepan dalam penanganan bencana. Penugasan ini harus dilandasi dengan prinsip kecepatan, empati, dan profesionalitas. “Mari kita laksanakan tugas dengan penuh semangat, keikhlasan, dan rasa tanggung jawab, sehingga amanat ini dapat terlaksana dengan baik dan menjadi ladang ibadah bagi kita sekalian,” pesan Sigit.

Arahan pertama yang disampaikan Kapolri berkaitan dengan deteksi dini dan pemetaan wilayah rawan bencana. Sigit memerintahkan jajarannya untuk secara berkelanjutan melakukan identifikasi potensi bahaya, melalui kolaborasi dengan BMKG dan berbagai pihak terkait lainnya di setiap wilayah.

Pada poin kedua, Kapolri menekankan pentingnya sosialisasi dan imbauan kamtibmas. Masyarakat harus mendapatkan informasi yang jelas dan memadai mengenai potensi ancaman bencana di lingkungan mereka. Sementara itu, arahan ketiga berfokus pada kesiapan personel dan logistik. Seluruh peralatan evakuasi, kendaraan operasional, dan logistik pendukung harus selalu dalam kondisi siap pakai dan dapat segera digerakkan kapan pun dibutuhkan.

Menanggapi sejumlah arahan tersebut, Rizqi Fathul Hakim menambahkan bahwa pendekatan yang sistematis ini sangat dibutuhkan. “Kedelapan poin ini, mulai dari deteksi dini hingga sinergi lintas sektor, membentuk sebuah kerangka kerja yang komprehensif. Ini bukan hanya tentang tanggap darurat, tetapi membangun ketahanan bangsa dalam jangka panjang,” jelasnya.

Arahan keempat dari Kapolri adalah untuk menggelar simulasi tanggap darurat bencana secara rutin. Latihan ini dinilai krusial untuk meningkatkan kemampuan personel dan menguji kesiapan sarana prasarana di lapangan. Selanjutnya, pada poin kelima, Sigit menekankan perlunya respons yang cepat dan tepat, yang mencakup evakuasi korban, penyaluran bantuan, trauma healing, hingga pemulihan sosial ekonomi dan rehabilitasi infrastruktur pascabencana.

Tidak kalah penting, Kapolri juga mengingatkan agar seluruh personel mengutamakan sikap humanis dan empati dalam setiap penugasan. Arahan keenam ini dimaksudkan agar kehadiran Polri tidak hanya menghadirkan rasa aman, tetapi juga kenyamanan bagi masyarakat yang terdampak bencana.

Rizqi Fathul Hakim juga menyoroti pentingnya aspek kemanusiaan ini. “Penekanan pada pendekatan yang humanis dan penuh empati adalah jiwa dari penanganan bencana. Ini sejalan dengan nilai-nilai yang diperjuangkan INSPIRA, bahwa di saat bencana, solidaritas dan kepedulian adalah obat yang paling powerful,” pungkas Rizqi.

Arahan ketujuh menekankan untuk menjalankan prosedur yang berlaku dan melakukan evaluasi berkelanjutan di setiap tahapan penanggulangan bencana, mulai dari pra hingga pasca-kejadian. Terakhir, Kapolri menginstruksikan penguatan sinergi lintas sektor dengan TNI, BNPB, Basarnas, PMI, BMKG, pemerintah daerah, hingga relawan. Koordinasi yang terpadu ini diharapkan dapat memastikan penanggulangan bencana berjalan cepat dan tepat sasaran.

Sebagai penutup, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengapresiasi seluruh personel dan pihak yang telah berkontribusi dalam apel kesiapsiagaan tersebut. Dengan diterbitkannya delapan arahan mendetail ini, diharapkan kesiapsiagaan nasional dalam menghadapi ancaman bencana dapat semakin meningkat dan terkoordinasi dengan baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *